PSSI Tak Sertakan Timnas Indonesia ke Toulon Tournament, Akmal Marhali: Keputusan Tepat Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali menilai ketidakikutsertaan timnas Indonesia di Toulon Tournament 2022 bukan permasalahan besar. Diketahui federasi sepakbola nasional Indonesia, PSSI tidak merespons undangan mengikuti Toulon Tournament yang rencananya digelar April 2022 mendatang.

Keputusan PSSI tidak ikut serta di Toulon Tournament dinilai tepat oleh Akmal, lantaran angka kasus Covid 19 dunia saat ini alami peningkatan. "Ikut turnamen di situasi saat ini itu sangat sulit, situasi pandemi belum stabil. Agaknya tepat mengambil keputusan tidak ikut saat ini," sambung dia. Toulon Tournament atau yang bernama resmi Tournoi Maurice Revlleo, merupakan ajang sepak bola untuk kelompok U 17 hingga U 23.

Pesertanya biasanya timnas timnas tangguh dari berbagai benua di dunia. Nama nama pesepakbola legendaris dunia seperti Zinedine Zidane, David Beckham, Ronaldo Nazario, Rui Costa, hingga Cristiano Ronaldo lahir dari Toulon Tournament ini. Penyelenggara Toulon Tournament, melalui akun Instagram resminya @Tournoimrevello, mengundang Indonesia untuk berpartisipasi.

Akun @Tournoimrevello mengunggah foto penggawa timnas Indonesia yakni Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri saat mengikuti Toulon Turnament pada 2017. Saat itu, Egy dan Witan mewakili timnas U 19 Indonesia. Namun akun ofisial Toulon Tournament mengungkapkan bahwa federasi sepakbola nasional Indonesia, PSSI, belum memberikan jawaban atas undangan tersebut.

"Kami senang bila Indonesia ikut serta dalam edisi berikutnya dan kami telah mengundang mereka, tetapi federasi (PSSI) belum merespons." Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, melalui akun Instagram resminya, telah buka suara terkait undangan mengikuti Toulon Tournament. Dia menekankan bahwa Toulon Tournament bukanlah kejuaraan sepakbola dunia yang dinaungi FIFA.

"Turnamen Toulon tidak dijalankan di bawah pengawasan FIFA atau Asosiasi sepak bola secara individu." "Oleh karena itu, turnamen ini dianggap sebagai yang paling bergengsi dari semua turnamen persahabatan yang melibatkan tim muda, dan dianggap sebagai kejuaraan dunia tidak resmi sebelum FIFA memperkenalkan Piala Dunia Youth pada 1977," tulis Iriawan. "Terlepas dari pembentukan Piala Dunia U 20 FIFA dan kemudian Piala Dunia U 17, turnamen Toulon tetap menjadi salah satu kompetisi utama untuk tim sepak bola muda," pungkas dia.