PM Jepang Fumio Kishida yang juga Ketua Umum Partai Liberal Demokrat (LDP) Selasa (2/11/2021) meminta Toshimitsu Motegi sebagai Sekjen LDP menggantikan Akira Amari yang mengundurkan diri karena kalah di pemilu 31 Oktober lalu tidak terpilih sebagai anggota parlemen Jepang. Menurut PM Kishida, Menteri Luar Negeri Motegi untuk sementara merangkap jabatan sekaligus menggantikan Akira Amari, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal, yang akhirnya diputuskan secara resmi diterima pengunduran diri Amari oleh PM Kishida. Sehubungan dengan hal tersebut, Perdana Menteri Kishida mengatakan kepada wartawan di kediaman Perdana Menteri Kamis (4/11/2021), "Menlu Motegi akan meninggalkan jabatan Menteri Luar Negeri dengan pengangkatan sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal apabila telah disetujui oleh Dewan Pimpinan LDP hari ini."

Menlu baru akan segera ditunjuk PM Kishida. Motegi sendiri telah berpamitan dengan para wartawan termasuk wartawan luar negeri Selasa (2/11/2021) lalu saat jumpa persnya. Menlu mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua wartawan. Demikian pula para wartawan mengucapkan terima kasih pula atas kerjasamanya selama ini.

"Partai Demokrat Liberal sendiri telah mengamankan 261 kursi, yang merupakan mayoritas yang benar benar stabil, dan telah mendapat kepercayaan besar dari orang," kata Motegi Kamis ini sebagai Sekjen sementara LDP (4/11/2021). Selain itu, tiga isu yang harus diprioritaskan adalah pemulihan dari virus corona baru, reformasi partai, dan pembentukan sistem pemilihan Majelis Tinggi musim panas mendatang. Mengenai reformasi partai, Motegi mengatakan, “Sangat penting untuk menunjukkan bahwa Partai Demokrat Liberal sedang berubah. Pada saat yang sama mencoba merevitalisasi partai dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang beragam, urusan kepegawaian seperti pembatasan masa jabatan. perwira Saya ingin mempertimbangkan untuk membuat aturan sebagai partai politik modern, seperti negara ideal Partai Demokrat Liberal dan pemerintahan."

Mengenai pemilihan anggota DPR tahun depan (majelis tinggi), dia mengatakan, “Dalam pemilihan DPR, kami memiliki banyak masalah di beberapa daerah. Kami ingin menganalisis situasi dan masalah di daerah, memperkuat sistem, dan mempertimbangkan apa jenis kandidat yang akan kita buat”.