Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan, saat ini sejumlah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) melakukan lockdown karena beberapa anggota Dewan dan pegawai terkonfirmasi positif Covid 19. Indra menyatakan, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Komisi I hingga ruang pimpinan DPR di Gedung Nusantara III lantai 4, saat ini menerapkan lockdown. "Memang secara keseluruhan inisiatif untuk melakukan lockdown di masing masing alat kelengkapan Dewan itu inisiatif dari masing masing AKD," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).
"Saya sudah mendengar ada di MKD, di Komisi I sudah, bahkan di lingkungan ruang kerja pimpinan di lantai 4 sudah sejak minggu lalu sampai seminggu kedepan akan dievaluasi artinya sedang dilakukan lockdown juga," lanjutnya. Indra mengatakan, kebijakan menerapkan lockdown menjadi inisiatif di masing masing AKD. Di sisi lain, lingkungan DPR sendiri akan menerapkan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebesar 50 persen.
Begitu pula dengan jam kerja pegawai yang dibatasi hingga pukul 15.30 pada Senin sampai Kamis dan pukul 15.00 pada hari Jumat. "Untuk di lingkungan Sekretariat Jenderal, sudah dilakukan edaran di tangal 26 Januari bahwa maksimal kegiatan WFH dan WFO itu 50 persen," ujarnya. Total Anggota DPR Terkonfirmasi Positif Covid 19 Ada 9 Orang dan 80 Orang Pegawai
Sekjen DPR RIIndraIskandarmengungkapkan, saat ini anggota Dewan yang terkonfirmasi positif Covid 19 sebanyak 9 orang. Selain itu, ada 80 orang yang terkonfirmasi Corona dari lingkungan PPNS dan tenaga ahli anggota dewan. "Berkaitan dengan tracing kami di lingkungan DPR ini, saat ini yang dilakukan melalui laboratorium kita ada 9 anggota DPR yang positif dan 80 orang dari lingkungan pegawai PPSN, dan tenaga ahli dewan," kataIndradi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Indramenduga, kesembilan anggota DPR terpapar Covid 19 dari luar lingkungan Kompleks Parlemen. Dia menyebut saat ini semua anggota DPR tersebut sedang menjalani karantina mandiri di kediaman masing masing. "Jadi tracing kami di Sekretariat Jenderal maupun anggota yang kena dugaan kami klasternya di luar," ujarIndra.
Lebih lanjut,Indrabelum bisa memastikan apakah anggota yang terpapar Covid 19 itu varian Omicron atau bukan. Namun, pihaknya melalui laboratorium milik Setjen DPR terus memantau perkembangan kesembilan anggota DPR itu. "Dengan gejala yang ada kami melakukan tracing, melakukan swab antigen dan PCR, jadi tentu kalau spesifik Omicron atau tidak, ini kami minta baik anggota dari Sekretariat Jenderal saat ini melakukan karantinan mandiri," ujarnya.
"Mungkin nanti sambil kita monitor, kami masih monitor semuanya apakah ada gejala Omicron. Sejauh ini masih positif Covid 19," pungkasnya.